Langsung ke konten utama

Satu Tahun Pandemi Covid 19

Memasuki awal tahun dengan angka cantik, saya memiliki bayangan bahwa tahun 2020 akan menjadi tahun yang luar biasa.

Ya, ternyata benar-benar luar biasa.

Munculnya pandemi Covid 19 banyak mengubah gaya hidup kebanyakan masyarakat

Walau sebelumnya saya pribadi terbiasa melakukan beberapa  pertemuan di lingkungan kantor secara online, di masa pandemi tersebut menuntut proses serupa dengan frekuensi yang lebih banyak.

Boring? Buat saya tidak. Karena online atau tidak online hanya masalah media. 

Satu-satunya yang membuat tidak nyaman dalam berinteraksi secara online hanyalah masalah kestabilan akses internet.

Pandemi mengajarkan banyak hal (at least for me) :

1. Kepercayaan (Building Trust), penting dibangun karena di awal periode sebagian besar kegiatan dilakukan semua dari rumah. Setiap manajer lini harus membangun trust terlebih dahulu agar semua tugas yang diberikan kepada tim dapat diselesaikan sesuai target. Walaupun apa2 yang dilakukan tim tdak terlihat, manajer lini selayaknya memastikan (monitor) semua progres pekerjaan agar  diselesaikan sesuai target.

Bukan hanya urusan kantor, kepercayaan juga harus diberikan kepada anak-anak yang dituntut belajar secara online. Anak-anak harus diberikan kepercayaan untuk dapat belajar secara mandiri, disamping karena tidak diawasi guru, orang tua yang bekerja juga belum tentu dapat memonitor setiap saat. 

Alhamdulillaah, anak-anak kami sejak kecil sudah dibiasakan melakukan segala sesuatunya sendiri, belajar sendiri, hanya sesekali meminta bantuan anggota keluarga lain atau orang tua jika ada tugas yang kurang dimengerti. Sehingga mereka tidak mengalami kendala yang berarti dalam proses belajar secara online dari rumah, bahkan tetap bisa mempertahankan prestasi.

2. Sabar (Be Patient) dan Bersyukur (Be Grateful). Mau tidak mau, suka tidak suka, perubahan gaya hidup harus terjadi. Buat kami yang sebelum pandemi harus menyiapkan diri sejak subuh untuk berangkat bekerja, pulang kantor setelah isya, dengan total perjalanan per hari selama 4 jam menggunakan KRL, awal pandemi menjadi hal yang berkah buat kami.

Tentu saja berkah, dan patut disyukuri karena bekerja dari rumah sudah menjadi target saya sejak 6 tahun sebelumnya.

Bersyukur karena waktu bertemu dan berkumpul dengan keluarga relatif lebih banyak. 

Bersyukur karena pemanfataan waktu lebih optimal, karena  4 jam yang selama ini terisi dengan perjalanan ke lokasi bekerja (pp), bisa dioptimalkan untuk berolahraga, menyiapkan makanan favorit bagi keluarga, bahkan seringkali digunakan untuk menyelesaikan tugas.

Bersyukur karena waktu beribadah relatif lebih tenang dan nyaman, dan kesempatan shalat berjama'ah lebih banyak.

3. Berhemat (Spend Money for Valuest Thing), buat saya pribadi yang memiliki hobi traveling dan kuliner, kondisi ini memaksa kita menahan diri untuk tidak menghabiskan waktu bepergian dengan teman ataupun kerabat, kongkow  di cafe dengan suami, teman kantor maupun keluarga. Kalaupun ingin membeli makanan dari resto, dilakukan secara selektif dan dapat dipastikan kebersihannya, dan tentu saja hanya disantap di rumah bersama keluarga.

Belanja di Mall? Sudah pasti jauh berkurang, karena marketplace sudah menjamur, dengan berbagai pilihan dan kemudahan.

4. Respon lebih cepat (Be More Responsive). Working from Home maupun Learning from Home bukan berarti santai. Justru kita harus lebih cepat dalam merespon sesuatu dengan berbagai media yang tersedia. 

5. Lebih Kreatif (Be More Creative), dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor ataupun dalam menciptakan  hobi baru di rumah. Kita didorong untuk lebih mengasah kemampuan kita yang mungkin selama ini belum kita optimalkan. Buat yang memiliki hobi kuliner seperti keluarga kami, kondisi ini membuat kami lebih sering berkreasi,  membuat sendiri masakan ala resto. Hal ini juga membuat kami sangat memilih menu jika ingin memesan secara online. Karena sudah bisa membuat banyak jenis makanan, kami hanya membeli makanan yang menurut kami sulit dibuat atau karena bahan-bahan di rumah tidak cukup tersedia.

6. Lebih Sehat (Stay Healthy). Sebelum pandemi, dalam periode 1 tahun, seringkali kami terkena flu, batuk, pilek beberapa kali. Lebih seringnya karena tertular dari orang lain, khususnya di dalam KRL atau saat berkumpul dengan banyak orang. Sejak pandemi, semua lebih waspada dengan kondisi tubuh. Menjaga asupan yang seimbang, berolahraga rutin, menambah vitamin jika diperlukan, bahkan punya banyak kesempatan  berjemur. Alhamdulillaah kami sekeluarga tidak mengalami sakit flu, batuk, pilek. Kalaupun saya  sempat dirawat di RS karena radang lambung, hal ini menjadi pembelajaran agar lebih jeli dalam  memilih jenis asupan, seperti mengurangi makana pedas dan gorengan.

7. Tidak egois (Don't be selfish), pandemi mengajarkan kita tidak hanya memikirkan diri sendiri. Kita diminta lebih peduli dengan dampak bagi orang lain atas apapun yang kita lakukan. Kita didorong lebih memperhatikan sebagian masyarakat yang kondisinya makin sulit akibat pandemi. 

Saat menulis ini, kondisi pandemi masih perlu diwaspadai, meski kami dan beberapa anggota keluarga sudah mendapatkan vaksin, pola hidup yang sudah baik harus terus dijaga.

Jadi, meski pandemi sudah membaik, tetap lakukan 5 M :

- Upayakan selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir

- Memakai masker di lingkungan dengan sirkulasi udara yang kurang memadai

- Sebisa mungkin menjaga jarak dan menghindari kerumunan

- Melakukan olahraga secara rutin

- Menjaga asupan makanan yang seimbang bagi tubuh

Semoga segala kebiasan barub yang sudah baik selama pandemi menjadi habit yang dapat dipertahankan


Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELAJAR ISLAM DI USIA SETENGAH ABAD #3 : MENCETAK GENERASI PERADABAN DARI RUMAH

Bismillaahirrahmaanirrahiim Kajian Halaqah Cinta Ustadz Ransi Al Indragiri Peradaban dimulai dari rumah, sesuai firman Allah di dalam Q.S. Al Jumuah ayat 2, bahwa Allah mengutus Rasul yang ummi (tidak bisa baca dan tidak bisa menulis) , ummi  juga berarti bahwa Rasul menyebarkan ajarannya di Madinah.  Karena masyarakat Madinah saat itu merupakan masyarakat yang tertinggal dibanding daerah lain seperti Mekkah, Yaman dll, dan tidak memiliki peradaban. Dan setelah Rasulullaah menyebarkan Islam di Madinah, akhirnya Madinah menjadi kota yang diperhitungkan, maju peradabannya ,dan jadi pusat peradaban Islam. Apa yang dilakukan Rasulullah di Madinah ? 1. Membangun Masjid sebagai pusat Ibadah,  pusat pendidikan, tempat silaturahim 2. Mempersaudarakan antara Kaum Ashar dengan Kaum Muhajirin 3. Membuat perjanjian dengan non muslim  Muncul hadits di Madinah : " Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian dalam be...

Bisnis Yang Berkah

Awalnya nonton ini karena temanya terkait kedermawanan. Ternyata, ada tambahan pembelajaran yang mungkin selama ini sudah kita ketahui : - Bahwa menurut beliau kunci keberhasilan adalah komunikasi - Niatkan agar bisnis yang dibangun bermanfaat untuk orang banyak, bukan mencari keuntungan semata, dan kejujuran sebagai modal utama - Jadikan musibah sebagai tantangan yg akan membawa keberkahan, so keep positive thinking! https://m.youtube.com/watch?feature=share&v=pXoyC0F0CwI

Persiapan Menopause

Artikel berikut saya kutip dari halodoc.com, sebagai pengingat saya yang beberapa tahun lagi berada dalam kondisi  jelita alias jelang lima puluh tahun 😃 × Cepat atau lambat,  semua wanita akan mengalami proses fisiologi berupa menopause. Enggak ada rumusan pasti mengenai waktu berlangsungnya, tapi faktor keturunan biasanya bisa menjadi penanda yang cukup akurat. Nah, masa-masa inilah yang terkadang membuat kaum hawa merasa cemas, sebab mereka akan mengalami sejumlah perubahan biologis pada tubuhnya. Sayangnya, enggak semua wanita bisa menghadapi menopause dengan tenang. Padahal, kamu perlu mengelola datangnya masa tersebut dengan baik guna meningkatkan kualitas hidup. Secara umum, berhentinya produksi telur identik dengan berhentinya masa menstruasi yang membawa banyak masalah “bulanan” bagi wanita. Namun, enggak berarti menopause sama dengan “masa tenang”. Pasalnya, banyak wanita justru mengalami masa luar biasa sulit saat akan memasuki atau baru berada di masa ini. Menurut...