Langsung ke konten utama

BELAJAR ISLAM JELANG SETENGAH ABAD #1 : BERTEMU DI DUNIA, BERKUMPUL DI AKHIRAT

Bismillaahirrahmanirrahiim ...



Kajian Ustadz Here Ghulam  - via Youtube Ruang Bunda 


TIPS AGAR PERTEMUAN ANTAR ANGGOTA KELUARGA / KERABAT TIDAK HAMBAR : 


Saat suami isti LDR :

"Jika salah seorang dari kalian tiba (dari perjalanan) janganlah kalian pulang ke rumah keluargamu tengah malam, supaya keluarga yang ditinggalkan dapat bersiap-siap dan menyisir rambut (menyambut kedatanganmu)." HR Muslim


Tanyakan pada angola keluarga tentang seperti apa diri kita di mata mereka ?


Agar tetap satu visi misi dan tujuan berkeluarga dengan suami : Biasakan ngobrol tentang iman, termasuk iman terhadap Hari Akhir 


Iman keypads Hari Akhir membentuk Keterarahan 

Q.S Ath Thur : 21


Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya  


Kondisi keluarga di hari kiamat , saat tiupan sangkakala kedua 

Q.S Abasa : 33 - 37 :  Setiap orang kocar kacır terpisah dari anggota keluarganya , dan akan dipertemukan lagi di alam akhirat 


Pertemuan di dunia yang disesali 

Q.S Furqon : 27 - 29

  1. Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul".
  2. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).
  3. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.

Jangan sampai jika bertemu di akhirat tapi untuk bertengkar 


"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa" (Q.S Az-zukhruf : 67)


Saling mencintai karena Allah :


“Tali iman yang paling kokoh adalah saling menolong (setia) karena Allah, saling bermusuhan karena Allah, dan saling benci karena Allah Swt.” (HR. Thabrani)


"Sesungguhnya orang-orang yang saling mencintai, kamar-kamarnya di surga nanti terlihat seperti bintang yang muncul dari timur atau bintang barat yang berpijar. Lalu ada yang bertanya, "Siapa mereka itu?", "Mereka itu adalah orang-orang yang mencintaikarena Allah 'Azzawajalla."  (HR. Ahmad)


Dari buku Menemukan Cinta-Mu Saat Kehilangan Cinta oleh Bung Diki 

(Tambahan hasil googling)


Cara mencintai karena Allah : 

1. Mengutamakan ridho Allah SWT

Ridho tersebut bisa didapatkan dengan menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dengan begitu, ia akan memperoleh keindahan yang dijanjikan Allah Swt. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa memurkakan (membuat marah) Allah untuk meraih keridhaan manusia maka Allah murka kepadanya dan menjadikan orang yang semula meridhoinya menjadi murka kepadanya. Namun barangsiapa meridhokan Allah (meskipun) dalam kemurkaan manusia maka Allah akan meridhoinya dan meridhokan kepadanya orang yang pernah memurkainya, sehingga Allah memperindahnya, memperindah ucapannya dan perbuatannya dalam pandangan-Nya.” (HR. Ath-Thabrani).

2. Cintanya tulus dan murni

3. Mencintai kebenaran dan keindahan

4. Mengutamakan Allah dalam cintanya


Dalil bahwa satu keluarga bisa masuk surga bersama :


Q.S  Arra’du ayat 23, Allah ta’ala berfirman:

جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا وَمَنْ صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ

(Yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama orang-orang saleh dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya.”

Berdasarkan ayat inilah, Ibnu Katsir mengatakan bahwa seseorang akan berkumpul bersama keluarganya di surga, yakni dengan orang tua, istri, dan anak cucunya. 


Diceritakan bahwa Said bin Jubair mengatakan,

 “Ketika seorang mukmin memasuki surga, lalu dia akan menanyakan tentang bapaknya, anak-anaknya, dan saudara-saudaranya, “di manakah mereka?” 

Maka, dikatakan kepadanya bahwa mereka semua tidak sampai pada derajatmu di surga.

Lalu, orang mukmin tersebut menjawab, ‘Sesungguhnya pahala amal kebaikanku ini untukku dan untuk mereka, sehingga, mereka (keluarganya) dipertemukan pada satu kedudukan dengannya.” (Tafsir Ibn Katsir, 4/73).


Kesimpulan pribadi :
Laki-laki sebagai peminmpin keluarga punya peran penting untuk membawa keluarganya agar selalu di jalan Allah sampai dengan menuju syurga Nya kelak. Walau pada hakikatnya hanya ridlo Allah yang bisa membuat kita mendapatkan kehidupan terbaik di akhirat, kekal di syurga Nya.


Wallaahu a'lam bishawab

Komentar

Postingan populer dari blog ini

All About Japan - Part #2

Di Jepang itu  : - tidak kaya sumber daya alam - untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya Jepang harus mengimpor. Untuk itu Jepang memerlukan mata uang asing, dengan cara mengekspor barang hasil industri - industri dan teknologi yang dihasilkan harus berkualitas terbaik, sesuai prinsip Monozukuri, Kaizen dan budaya  teamwork dan saling menghargai - pada dasarnya menerapkan sistem kerja seumur hidup alias sampai dengan pensiun. Karena bekerja dalam waktu lama, maka perusahaan aktif melaksanakan pengembangan sumber daya manusia (Hitozukuri) - karena sistem kerja seumur hidup ,  penerapan senioritas dan budaya senior yang harus membimbing junior, maka tidak ada kekhawatiran posisi senior diambil alih junior - posisi serikat pekerja sama dengan perusahaan, meski menuntut kenaikan gaji tetapi sangat mengerti kondisi perusahaan, sehingga tidak menuntut hal yang tidak masuk akal dan tidak bermusuhan dengan manajemen -  serikat pekerja bertugas memberikan  usulan perb...

Seberapa Yakin Allah SWT Menyukai Ibadah kita

Dialog Nabi Musa as dan Allah SWT diceritakan dalam kitab   Mukasyafatul Qulub   milik Imam Al-Ghazali. Nabi Musa  As:    Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang Engkau perintahkan, manakah antara ibadahku yang Engkau senangi, apakah sholatku, dzikirku, puasaku ? Allah Swt :  Shalatmu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan shalat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang. Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri. Nabi Musa  As: Lalu apa ibadahku yang membuat hatiMu senang Ya Allah ? Allah Swt : -- SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIKmu. Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.

Ten Q (Questions) - Quarterly Self Talk

Mengevaluasi pencapaian target triwulanan secara kuantitatif mungkin menjadi hal yang biasa, tapi merenungi sejenak untuk merefleksi apa yang sudah kita capai bisa memberikan rasa yang luar biasa. Saya menyebutnya Ten-Q atau 10 Questions atau bisa dijuga diplesetkan menjadi Thank You. Sepuluh pertanyaan powerful yang bermanfaat untuk memaksimalkan potensi diri.  Pertanyaan Ten-Q ditujukan sebagai bagian dari rasa "terima kasih" untuk diri kita yang telah berupaya sejauh ini :  1 Apa yang dirasakan sejauh ini ? 2 Apa yang sudah tercapai sejauh ini ? 3 Apa yang perlu disyukuri ? 4 Apa yang masih harus diperbaiki ? 5 Apa yang masih bisa ditingkatkan / ditambah? 6 Aktivitas apa yang direncanakan berikutnya ? 7 Siapa yang ingin dilibatkan dalam aktivitas tsb ?  8 Kapan target penyelesaian aktivitas tsb?  9 Bagaimana aktivitas tersebut bisa membantu pencapaian tujuan jangka panjang ? 10 Doa apa yang spefisik ingin dipanjatkan agar aktivitas berikutnya bisa membantu pencapa...