Disadari atau tidak, situasi saat ini memaksa kita untuk belajar kembali tentang keikhlasan.
Salah satunya ikhlas untuk berdiam diri di rumah, beribadah dari rumah (daripada mengambil resiko yang akan merepotkan orang lain ).
Jika bekerja kita anggap sebagai bagian dari ibadah, saat semua dilakukan hanya dari rumah, sepertinya perlu direnungkan kembali, selama ini kita melakukan pekerjaan untuk apa? untuk siapa? seberapa besar kontribusi kita ? seberapa penting posisi kita ? seberapa penting teman kita? sejauh mana manfaat hasil kerja kita bagi organisasi atau bagi orang lain ? apa yang harus dilakukan agar hasilnya optimal ?
Jika bekerja kita anggap sebagai bagian dari ibadah, saat semua dilakukan hanya dari rumah, sepertinya perlu direnungkan kembali, selama ini kita melakukan pekerjaan untuk apa? untuk siapa? seberapa besar kontribusi kita ? seberapa penting posisi kita ? seberapa penting teman kita? sejauh mana manfaat hasil kerja kita bagi organisasi atau bagi orang lain ? apa yang harus dilakukan agar hasilnya optimal ?
Sudah ikhlaskah dalam melaksanakan pekerjaan tersebut ? apakah dilakukan hanya ABS? karena ingin dipuji orang? atau karena saat bekerja di kantor bisa memanfaatkan fasilitas perusahaan? Mungkin juga karena dilihat atasan ? karena ingin karir lebih baik? karena sebatas kewajiban ? atau boleh jadi karena terpaksa ?
Ikhlas, bagi sebagian orang dirasakan sulit
Ikhlas memang harus diupayakan, di dalamnya terdapat proses.
Ikhlas memang harus diupayakan, di dalamnya terdapat proses.
Menurut Syekh Muhammad Bin Salim Bin Sa’ied Asy-Syafi’ie, ada tiga tingkatan ikhlas :
Pertama Ulya,
yaitu beramal karena Allah SWT semata. Beribadah karena menjalankan perintah-Nya dan menegakkan kewajiban menyembah-Nya.
Kedua, Wustho,
yaitu beribadah karena mengharapkan akhirat.
Ketiga, Dunya,
yaitu beribadah karena ingin kemulian di dunia dan selamat dari berbagai macam mara bahaya dunia.
Mungkin saat ini kita masih dalam tingkatan terendah, tapi dengan niat yang kuat dan istiqamah dalam menjalani nya, kita akan mampu mencapai tingkatan berikutnya. Insyaa Allah
Kamu sudah ditahap yang mana?
#1stRamadhan1441H
Komentar