Langsung ke konten utama

Belajar Ikhlas


Disadari atau tidak, situasi saat ini memaksa kita untuk belajar kembali tentang keikhlasan.

Salah satunya ikhlas untuk berdiam diri di rumah,   beribadah dari rumah (daripada mengambil resiko yang akan merepotkan orang lain ).

Jika bekerja kita anggap sebagai bagian dari ibadah, saat semua dilakukan hanya dari rumah, sepertinya perlu direnungkan kembali, selama ini kita melakukan pekerjaan untuk apa? untuk siapa? seberapa besar kontribusi kita ? seberapa penting posisi kita ? seberapa penting teman kita? sejauh mana  manfaat hasil kerja kita bagi organisasi atau bagi orang lain ? apa yang harus dilakukan agar hasilnya optimal ?

Sudah ikhlaskah dalam melaksanakan pekerjaan tersebut ? apakah dilakukan hanya ABS? karena ingin dipuji orang? atau karena saat bekerja di kantor bisa memanfaatkan fasilitas perusahaan? Mungkin juga karena dilihat atasan ? karena ingin  karir lebih baik? karena sebatas kewajiban ? atau boleh jadi  karena terpaksa ?

Ikhlas, bagi sebagian orang dirasakan sulit
Ikhlas memang harus diupayakan, di dalamnya terdapat proses.

Menurut Syekh Muhammad Bin Salim Bin Sa’ied Asy-Syafi’ie, ada tiga tingkatan ikhlas :
Pertama Ulya, 
yaitu beramal karena Allah SWT semata. Beribadah karena menjalankan perintah-Nya dan menegakkan kewajiban menyembah-Nya.

Kedua, Wustho, 
yaitu beribadah karena mengharapkan akhirat.

Ketiga, Dunya, 
yaitu beribadah karena ingin kemulian di dunia dan selamat dari berbagai macam mara bahaya dunia.

Mungkin saat ini kita masih dalam tingkatan terendah, tapi dengan niat yang kuat dan  istiqamah dalam menjalani nya, kita akan mampu mencapai tingkatan berikutnya. Insyaa Allah

Kamu sudah ditahap yang mana?

#1stRamadhan1441H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

All About Japan - Part #2

Di Jepang itu  : - tidak kaya sumber daya alam - untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya Jepang harus mengimpor. Untuk itu Jepang memerlukan mata uang asing, dengan cara mengekspor barang hasil industri - industri dan teknologi yang dihasilkan harus berkualitas terbaik, sesuai prinsip Monozukuri, Kaizen dan budaya  teamwork dan saling menghargai - pada dasarnya menerapkan sistem kerja seumur hidup alias sampai dengan pensiun. Karena bekerja dalam waktu lama, maka perusahaan aktif melaksanakan pengembangan sumber daya manusia (Hitozukuri) - karena sistem kerja seumur hidup ,  penerapan senioritas dan budaya senior yang harus membimbing junior, maka tidak ada kekhawatiran posisi senior diambil alih junior - posisi serikat pekerja sama dengan perusahaan, meski menuntut kenaikan gaji tetapi sangat mengerti kondisi perusahaan, sehingga tidak menuntut hal yang tidak masuk akal dan tidak bermusuhan dengan manajemen -  serikat pekerja bertugas memberikan  usulan perb...

Seberapa Yakin Allah SWT Menyukai Ibadah kita

Dialog Nabi Musa as dan Allah SWT diceritakan dalam kitab   Mukasyafatul Qulub   milik Imam Al-Ghazali. Nabi Musa  As:    Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang Engkau perintahkan, manakah antara ibadahku yang Engkau senangi, apakah sholatku, dzikirku, puasaku ? Allah Swt :  Shalatmu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan shalat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang. Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri. Nabi Musa  As: Lalu apa ibadahku yang membuat hatiMu senang Ya Allah ? Allah Swt : -- SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIKmu. Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.

Ten Q (Questions) - Quarterly Self Talk

Mengevaluasi pencapaian target triwulanan secara kuantitatif mungkin menjadi hal yang biasa, tapi merenungi sejenak untuk merefleksi apa yang sudah kita capai bisa memberikan rasa yang luar biasa. Saya menyebutnya Ten-Q atau 10 Questions atau bisa dijuga diplesetkan menjadi Thank You. Sepuluh pertanyaan powerful yang bermanfaat untuk memaksimalkan potensi diri.  Pertanyaan Ten-Q ditujukan sebagai bagian dari rasa "terima kasih" untuk diri kita yang telah berupaya sejauh ini :  1 Apa yang dirasakan sejauh ini ? 2 Apa yang sudah tercapai sejauh ini ? 3 Apa yang perlu disyukuri ? 4 Apa yang masih harus diperbaiki ? 5 Apa yang masih bisa ditingkatkan / ditambah? 6 Aktivitas apa yang direncanakan berikutnya ? 7 Siapa yang ingin dilibatkan dalam aktivitas tsb ?  8 Kapan target penyelesaian aktivitas tsb?  9 Bagaimana aktivitas tersebut bisa membantu pencapaian tujuan jangka panjang ? 10 Doa apa yang spefisik ingin dipanjatkan agar aktivitas berikutnya bisa membantu pencapa...