Langsung ke konten utama

Men vs Women

Pada dasarnya laki laki dan wanita diciptakan berbeda dari sisi apapun. Namun, keduanya memiliki hak yang sama untuk mendapatkan ridlo Nya dan memiliki hak yang  bernilai sama di sisi Nya dikarenakan ibadah dan amalan yang dilakukannya.

But, urusan amal ibadah bukan yang akan kita bahas disini. Kita coba bedah ya beberapa perbedaan wanita dan pria dalam menyikapi sesuatu hal. Yuuuk ...

1. Otak Wanita vs Otak Pria

Otak wanita memiliki corpus collosum, yaitu sekelompok saraf yang menghubungkan belahan otak kanan dan kiri yang cukup besar.

Jadi ga usah heran ya kalau wanita itu mempunyai kemampuan komunikasi secara multi tasking. Ia dapat melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu dan tidak terfokus pada satu hal saja.

Dan bukan hal yang sulit bagi wanita untuk tetap memperhatikan orang-orang dekatnya sembari bekerja.

Nah pada pria saraf corpus ini lebih kecil, jadi jangan berharap terlalu banyak agar mereka bisa menjadi multitasking ya 😅. Mereka itu cenderung single tasking, hanya bisa berkonsentrasi penuh mengerjakan satu urusan pada satu saat. 

Contohnya, empati pria akan menurun ketika ia serius bekerja atau sedang melakukan hal  favoritnya. Jadi buat para wanita , terutama pasangan nya, lihat sikon ya kalau mau bicara atau mendapat perhatian pria, jangan salahkan mereka jika mereka sedang mengerjakan sesuatu, terus kita berharap mereka mendengarkan cerita kita , yang ada bikin bete kan ? 😅 #pengalamanpribadi

Artikel lain juga menyebutkan bahwa otak pria tersekat-sekat secara tegas, sehingga  mempengaruhi kemampuan mengelola informasi di kepala.

Pria berkemampuan untuk memilah dan menyimpan informasi di kepala sehingga emosinya tidak merasa terganggu.

Bagaimana dengan wanita? Saat wanita galau,  semua informasi yang ia terima akan terus berputar-putar di kepala. Wanita akan melakukan rewind informasi berulang kali. Maka, bercerita kepada orang lain akan membantunya untuk mengklasifikasi dan menata informasi.

2. Komunikasi Wanita  vs Pria

Pernah ada penelitian yang menyebutkan bahwa wanita mengeluarkan kata kata lebih banyak dalam satu hari dibandingkan pria. Namun beberapa penelitian terakhir menyatakan bahwa jumlah kata per hari antara pria dan wanita ternyata tidak terlalu berbeda secara signifikan, bahkan cenderung hampir sama. Jadi apa yang berbeda? 

Hasil penelitian Pennebaker menunjukkan perempuan memiliki kecenderungan untuk membicarakan orang lain, sedangkan laki-laki lebih memilih untuk banyak membicarakan hal-hal yang sifatnya konkret. That's why perempuan lebih suka bergosip dibandingkan laki-laki! 🤭

Perbedaan lainnya dalam menggunakan kata atau kalimat. Pria pada umumnya menggunakan atau lebih memahami kata atau kalimat langsung.

Wanita mempunyai kemampuan menangkap makna lebih tinggi daripada pria. Jadi sebaiknya jika ingin mengungkapkan sesuatu pada pria gunakan kalimat yang langsung menyatakan pada maksud sebenarnya. Jika tidak, pria akan sulit untuk menemukan maksud lain dari perkataan yang diucapkan wanita. 

Wanita juga harus pandai merangkai kata jika menginginkan sesuatu, ga usah deh sok sokan pake minta pendapat mereka 😅

W : Kayaknya enak nih makan tahu goreng. Kamu mau ga ? (pertanyaan tidak langsung nih, karena wanita ini yang berminat makan tahu 😄 ) 

P : Enggak ( jawaban pria sudah pasti cenderung dengan kata atau kalimat tegas/ langsung)

Dari contoh pembicaraan di atas, sudah bisa dipastikan wanita tersebut akan merasa bete bin gondok kan? Dapat jawaban tidak sesuai harapan , tahu goreng pun tak dapat 😆.

Makanya biasakan saja menyampaikan langsung apa yang diinginkan (plus sedikit mengarahkan 😄), tentunya  yang diminta juga harus sesuai dengan sikon dan kemampuan keuangan pasangan atau pria yang diajak bicara ya. 

W : Kita kan nanti lewat jalan besar situ tuh, belikan aku tahu goreng langganan kita itu dong Beb. Ga usah banyak banyak beli nya buat ganjel perut aja, kan perjalanan kita masih jauh.

Bisa ditebak kan jawaban sang pria ? 😁

So buat para pasangan baru selamat saling memahami ya 😁

Komentar

Postingan populer dari blog ini

All About Japan - Part #2

Di Jepang itu  : - tidak kaya sumber daya alam - untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya Jepang harus mengimpor. Untuk itu Jepang memerlukan mata uang asing, dengan cara mengekspor barang hasil industri - industri dan teknologi yang dihasilkan harus berkualitas terbaik, sesuai prinsip Monozukuri, Kaizen dan budaya  teamwork dan saling menghargai - pada dasarnya menerapkan sistem kerja seumur hidup alias sampai dengan pensiun. Karena bekerja dalam waktu lama, maka perusahaan aktif melaksanakan pengembangan sumber daya manusia (Hitozukuri) - karena sistem kerja seumur hidup ,  penerapan senioritas dan budaya senior yang harus membimbing junior, maka tidak ada kekhawatiran posisi senior diambil alih junior - posisi serikat pekerja sama dengan perusahaan, meski menuntut kenaikan gaji tetapi sangat mengerti kondisi perusahaan, sehingga tidak menuntut hal yang tidak masuk akal dan tidak bermusuhan dengan manajemen -  serikat pekerja bertugas memberikan  usulan perb...

Seberapa Yakin Allah SWT Menyukai Ibadah kita

Dialog Nabi Musa as dan Allah SWT diceritakan dalam kitab   Mukasyafatul Qulub   milik Imam Al-Ghazali. Nabi Musa  As:    Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang Engkau perintahkan, manakah antara ibadahku yang Engkau senangi, apakah sholatku, dzikirku, puasaku ? Allah Swt :  Shalatmu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan shalat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang. Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri. Nabi Musa  As: Lalu apa ibadahku yang membuat hatiMu senang Ya Allah ? Allah Swt : -- SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIKmu. Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.

Ten Q (Questions) - Quarterly Self Talk

Mengevaluasi pencapaian target triwulanan secara kuantitatif mungkin menjadi hal yang biasa, tapi merenungi sejenak untuk merefleksi apa yang sudah kita capai bisa memberikan rasa yang luar biasa. Saya menyebutnya Ten-Q atau 10 Questions atau bisa dijuga diplesetkan menjadi Thank You. Sepuluh pertanyaan powerful yang bermanfaat untuk memaksimalkan potensi diri.  Pertanyaan Ten-Q ditujukan sebagai bagian dari rasa "terima kasih" untuk diri kita yang telah berupaya sejauh ini :  1 Apa yang dirasakan sejauh ini ? 2 Apa yang sudah tercapai sejauh ini ? 3 Apa yang perlu disyukuri ? 4 Apa yang masih harus diperbaiki ? 5 Apa yang masih bisa ditingkatkan / ditambah? 6 Aktivitas apa yang direncanakan berikutnya ? 7 Siapa yang ingin dilibatkan dalam aktivitas tsb ?  8 Kapan target penyelesaian aktivitas tsb?  9 Bagaimana aktivitas tersebut bisa membantu pencapaian tujuan jangka panjang ? 10 Doa apa yang spefisik ingin dipanjatkan agar aktivitas berikutnya bisa membantu pencapa...