Beberapa tahun terakhir saya mendapatkan info bahwa mulai Jepang mulai memperhatikan kebutuhan muslim. Boleh jadi karena cukup banyak wisatawan dan tenaga kerja dari negara Asia. Pencarian berbagai info muslim friendly buat saya penting, karena sebagai seorang muslim hal seperti ini tidak bisa kita remehkan atau pun diabaikan.
Masjid & Prayer Room (Quite Room)
Masjid telah tersedia di beberapa kota, walau kebanyakan tidak berbentuk masjid berkubah layaknya di negara kita atau negara muslim lainnya.
Walau niatnya berkunjung dan mengetahui segala sesuatu yang baru di Negri Sakura, tetapi yang ada dibenak saya adalah ingin mengunjungi semua Masjid yang ada di setiap kota yang kami kunjungi. Sayangnya tidak semua tercapai karena berbagai kendala.
Sebelum kami melakukan perjalanan ke suatu lokasi, kami selalu mencari lokasi ketersediaan mushala / prayer room / quiet room terdekat. Bagi muslimah disarankan membawa mukena dan sajadah traveling, atau gunakan pakaian yang menutup aurat yang layak digunakan untuk shalat (saya lebih nyaman menggunakan baju panjang, meski tetap menggunakan celana panjang karena udara yang dingin. Bagi pria, ada baiknya membawa sajadah traveling juga, selain lebih nyaman, apalagi masih dalam situasi pandemi, juga karena kebanyakan prayer room hanya dilengkapi alas karpet polos.
Beberapa pusat perbelanjaan menyediakan Prayer Room yang memadai, walau tidak semua menyediakan tempat Wudlu. Lokasi prayer room mudah dilihat dengan adanya lambang orang shalat di penunjuk arah, atau di dekat tombol saat masuk lift.
Jika tidak tersedia tempat shalat, jangan ragu bertanya pada petugas informasi atau petugas yang terlihat di lokasi yang kita kunjungi. Insyaa Allah mereka akan dengan senang hati mencarikan tempat yang layak untuk kita melaksanakan shalat. niat baik untuk tetap melaksanakan shalat akan dimudahkan-Nya.
Gunakan arah kiblat melalui handphone, (walau terkadang kurang pas, bismillah niatkan shalat menghadap ke Kiblat) karena tidak semua prayer / quite room menyediakan arah kiblat. Penggunaan kompas arah kiblat pastinya dibutuhkan juga saat kita menginap di hotel.
Jadwal shalat sangat tergantung musim dan boleh jadi sangat berbeda waktu dari satu kota dengan kota lainnya. Jadi pastikan dulu jadwal shalat di lokasi tersebut melalui Mbah Google ya.
Berikut beberapa lokasi Masjid dan Prayer Room yang kami temukan selama melakukan perjalanan ke Jepang :
- Tokyo :
- Masjid Cami Turkiye : Masjid terindah dan terbesar di Tokyo dengan ornamen khas Turki, dan fasilitas layaknya masjid di Indonesia. Lokasi wudlu di lantai bawah, lokasi tempat shalat di atas. Tersedia toilet dekat tempat wudlu (tempat wanita dan pria tersendiri) dan mini mart yang menjual makanan halal (dominan khas Turki, ada juga cemilan dan makanan khas Indonesia).
- Masjid NUsantara Area Akihabara, dilengkapi ornamen khas NU, dan informasi berbahasa Indonesia. Lokasi di lantai 5 gedung mirip ruko. Informasi lokasi masjid baru terlihat saat memasuki gedung karena tulisan ada di atas tombol saat akan memasuki lift. Tempat wudlu wanita dan pria terpisah, tersedia toilet di dekat tempat wudlu.
- Masjid Asakusa : Gedung tersendiri, tempat shalat di lantai atas, ruang shalat wanita (tersedia mukena) dan pria terpisah, masing-masing dilengkapi ruang wudlu dan toilet.
- Shibuya : Mal Parco lt. 5 dekat arah toilet , ada tempat wudlu, ada arah kiblat, hanya cukup untuk maks. 2 orang di bagian laki2 maupun di bagian wanita , tempat wudlu hanya 1, digunakan bergantian pria / wanita.
- Odaiba : Gedung Deck Tokyo Beach lt. 5 , ada arah kiblat, tidak ada tempat wudlu, tetapi relatif dekat dengan Toilet. Wudlu menggunakan wastafel , tetapi pastikan tidak membuat becek area wastafel.
- Tokyo Disneyland / Disney Sea : Tanyakan kepada petugas lokasi Quite Room, biasanya berada di luar area masuk tiket , sehingga kita akan diberikan tanda agar bisa Re-Entry. Ada tempat wudlu, tidak ada toilet, tidak ada arah kiblat.
- Yokohama :
- World Porter Shopping Mall Lt 6. Ruangan shalat selalu terkunci, tempat wudlu terpisah. Hubungi bagian informasi untuk bisa menggunakan ruangan shalat.
- Gundam Factory : Tidak ada tempat shalat. Namun karena bukan hari libur dan bukan weekend, banyak space kosong dekat Gundam Cafe di lantai atas yang bisa digunakan untuk shalat. Hubungi petugas agar mereka bisa memastikan dan menyediakan tempat yang layak untuk shalat. Wudlu dilakukan di wastafel Toilet. Pastikan tidak membuat becek area wastafel.
- Area Fujiyama :
- Masjid Kawaguchi : Hanya sempat mampir melihat-lihat, lokasi seperti toko dengan etalase kaca, pintu tidak terkunci tetapi kami tidak menemukan petugas yang berjaga. Di bagian depan saat memasuki ruangan disuguhi dengan ruang semacam cafe yang menyediakan berbagai makanan dan cemilan halal. Posisi ruang shalat ada di bagian belakang Cafe.
- Prayer room di Nemba : Semacam Rest Area di kaki Gunung Fuji. Lokasi tempat shalat tersendiri di antara kedai makanan. Tersedia mukena dan sajadah, juga colokan listrik. Tempat wudlu berada di luar ruang shalat, tersedia sandal untuk digunakan ke tempat wudlu. Karena lokasi di alam terbuka air keran terasa sangat dingin. Area toilet tersedia khusus, kira2 30-50 meter dari area tempat makan dan tempat shalat.
- Nagoya :
- Cafe Bulan Bali : Restoran dengan masakan Indonesia yang insyaa Allah halal. Tempat shalat di lantai paling atas, ruangan wudlu bergabung dengan ruangan mencuci dan dapur. Tersedia sajadah yang sudah mengarah ke arah kiblat.
- Masjid Nagoya : Tidak sempat ke sana karena perjalanan dilanjutkan ke Osaka
- Osaka :
- Masjid Istiqlal Osaka : Masjid cukup besar, bentuk seperti ruko / kantor. Lantai paling bawah merupakan mini mart (dilengkapi semacam ruang administrasi) yang menjual berbagai makanan dan bahan makanan halal, yang didominasi makanan Indonesia.
Terdiri dari 5 lantai, pintu masuk lift ke lantai ruang shalat wanita berbeda dengan lift ke lantai ruangan pria. Ruangan shalat hanya dilengkapi karpet polos biasa, ruang wudlu dilengkapi area toilet. Ada layar tv/monitor serta speaker yang tersambung ke ruangan shalat pria, yang digunakan jika akan mengikuti shalat berjamaah. Tersedia juga beberapa colokan listrik sehingga memudahkan kita yang ingin sambil mengisi ulang batere handphone.
- Kyoto :
- Masjid Kyoto : Bentuk seperti gedung kantor. Saat kami ke sana kondisi tutup dan terkunci, sehingga tidak bisa digunakan. Lokasi cukup jauh dari pusat kota, namun masih mudah diakses karena ada stasiun kecil persis di samping gedung masjid.
- Kyoto Tower : Prayer Room Terletak di gedung menuju Kyoto Tower , satu lantai dengan bagian Tourist Information. Hubungi petugas di bagian informasi turis agar bisa mengakses ruangan shalat. Toilet berada di luar ruangan shalat , sehingga ada baiknya gunakan toilet sebelum bertanya kepada petugas. Ruangan shalat tidak terlalu besar tetapi lokasi tempat shalat dan tempat wudlu untuk pria dan wanita disediakan terpisah. Tersedia sajadah , mukena dan arah kiblat.
- Hiroshima :
- Mushala Kasumi : Terletak di depan cafe kecil, di antara ruko dan rumah. Lokasi agak masuk ke dalam , bukan di pinggir jalan besar. Tempat wudlu tersedia di luar dan di dalam mushala. Tersedia toilet tapi kondisi kurang bersih. Di ruangan shalat sudah tertata banyak sajadah yang mengarah ke kiblat. Tersedia AC yang bisa disetting ke udara hangat. Tersedia beberapa colokan listrik sehingga memudahkan kita yang ingin sambil mengisi ulang batere handphone.
Halal Food
Info tempat ketersediaan makanan muslim friendly pun mudah kita cari baik via apps Halal Japan, via Instagram Halal Gourmet Japan atau Halal Media Japan, dan tentu saja via Mbah Google. Namun demikian ternyata tidak semudah yang dibayangkan untuk dijangkau, dan boleh jadi standar halal dari hasil review via Google berbeda dengan kenyataan. Jangan lupa cek jadwal buka tutup restoran karena ada waktu break. Selalu merencanakan alternatif restoran ya, dan juga membawa cemilan dan minum sendiri supaya hemat dan ga kelaparan 😄.
Saran saya, upayakan cari tempat makan yang jelas bertanda halal atau bertanda muslim friendly, atau bertanya pada petugas restoran tsb jika ragu untuk memastikan apakah makanan mereka muslim friendly. So far kami mendapatkan jawaban yang jelas dan ramah walau dengan penggunaan bahasa Inggris mereka yang terbatas.
Warga Jepang sangat menjunjung tinggj kejujuran dan integritas, jadi yakinlah bahwa mereka akan menyampaikan info dengan jujur. Mereka akan mengatakan dengan jujur jika tidak yakin menyediakan makanan yang muslim friendly. Pastikan juga kita menghabiskan makanan yang kita beli untuk menghargai pemilik resto.
Karena lokasi tempat makan halal seringkali cukup memakan waktu dari lokasi yang kita kunjungi (di Google map sih terlihat dekat 😝), maka ada baiknya selalu menyediakan bekal minum dan cemilan yang cukup mengenyangkan di dalam tas, sebagai penunda lapar. Makanan onigiri muslim friendly biasanya tersedia di minimart yang mudah ditemukan di banyak lokasi seperti 7Eleven dan Family Mart (FamiMa). Jenis onigiri yang muslim friendly dapat di lihat di apps Halal Japan.
Berikut beberapa tempat makanan halal yang kami ketahui, namun ada beberapa target lokasi yang tidak sempat kami coba :
- Tokyo :
- Panga : Halal Wagyu , makan ala barbeque, yang cukup merogoh kantong tapi wajib dicoba. Kapan lagi makan daging di negara yang menyediakan daging khas Wagyu. Tips : beli menu paket agar lebih hemat. Di jam makan biasanya pengunjung harus booking tempat terlebih dahulu. Beruntung kami ditemani teman adek yang berprofesi sebagai tourguide sehingga bisa dinegosiasikan untuk alokasi meja dan waktu makan karena di jam tertentu sudah fully booked.
- Kebab : Pilihan yang mudah ditemukan di lokasi yang sering dikunjungi turis. Bagi muslim pilihan makanan di kedai kebab yang juga praktis untuk dibungkus dan dimakan kapan saja saat lapar. Saat itu kami mencoba Kebab di area Shibuya , terletak di belakang Mal Mark City.
- Cafe Cinta Jawa : Menyediakan masakan khas Indonesia. Ada beberapa cabang di sekitar Tokyo, dan selalu ramai. Nasi goreng menjadi makanan yang menurut kami sangat direkomendasikan untuk dicoba. Pencinta tahu dan tempe pasti akan sangat bahagia saat memilih resto ini. Kebetulan hari itu kami keliling area Akihabara, mengantarkan si bontot melihat dan memilih action figure baik untuk koleksinya, oleh-oleh untuk sepupunya , maupun titipan teman-teman, sehingga lokasi Cafe Cinta Jawa yang kami kunjungi adalah cabang Akihabara. Gunakan selalu petunjuk google map ya untuk rute berjalan kaki menuju lokasi cafe.
- Kedai Ramen Menya Ebisu Honolu : Lokasi agak menyempil tetapi selalu ramai. Pemesanan dilakukan melalui mesin dengan memilih menu yang tertera di satu layar mesin , yang sudah dilengkapi dengan harga. Pembayaran pun langsung dilakukan melalui mesin. Tempat makan cukup sempit, ada di lantai bawah dan di lantai atas. Sebelum memesan, ada baiknya bertanya kepada pelayan di sana untuk ketersediaan tempat duduk. Selain menu ramen (pilih spicy ramen buat yang lidahnya terbiasa makan makanan pedas) , tersedia juga makanan berupa nasi.
- Odaiba :
- Street / Truck food : Terletak di area sekitar Gedung Deck Tokyo Beach, depan Family Mart. Pilihan saya tertuju pada kentang goreng yang ukurannya lebih dari 2x ukuran french fried yang biasa kita temukan di Indonesia. Belum sempat tanya kenapa ukuran nya bisa sebesar itu 😄. Sedangkan anak saya memilih paket nasi yang dilengkapi ayam kebab dan salad sayuran.
- Soba Restoran "Shinsu Sojibo" di Mal Diver City lantai 6 dekat eskalator : Menyediakan aneka menu soba, kami memesan menu soba panas dan soba dingin. Soba dingin ternyata enak banget. Biasa menu ini menjadi salah satu makanan favorit orang Jepun di musim panas.
- Yokohama :
Kami tidak mengunjungi tempat makan di sana, tetapi yang kami pahami ada resto muslim friendly di Mal World Porter dan Shin Yokohama Raumen Museum. Paling aman sih pesan makanan vegetarian.
- Fujiyama Area :
Selain di area Masjid Lake Kawaguchi , di rest area Nemba terdapat tempat makanan halal dan cemilan buah2an yang muslim friendly. Di sini kita bisa menikmati berbagai masakan khas Jepang seperti yakiniku, tempura, Udon, mie soba dan ocha tentunya.
- Nagoya :
Nagoya hanya kami jadikan tempat transit, untuk itu kami mengalokasikan waktu makan siang yang sekaligus bisa dimanfaatkan untuk melaksanakan shalat. Pilihan jatuh pada Cafe Bulan Bali yang menyediakan makanan halal Indonesia dan juga tempat shalat. Menu nasi goreng tentu saja menjadi andalan.
- Osaka :
- Untuk perjalanan ke beberapa kota, adek kami membekali beberapa mie instan vegetable , onigiri , energen, kue2 dan membeli pisang untuk makan malam. Jadi karena sampai di hotel Osaka sudah hampir waktu Isya kami tidak harus keluar lagi mencari makan malam. Maklum, tidak biasa juga makan banyak di malam hari. Jika tidak dimakan di malam hari, mie instan, energen dan pisang menjadi solusi untuk sarapan pagi. Buat kami lebih nyaman membawa / membeli makanan yang jelas halalnya untuk sarapan di hotel daripada makan menu sarapan yang tersedia di hotel yang tidak dapat dipastikan kehalalannya.
- Ramen Honolu : Rencana awal makan siang di sini , tetapi melihat akses ke tempat tersebut cukup memakan waktu sedangkan kami sudah lapar 😁, dan saat itu posisi di sekitar Glico Sign sangat padat, maka saya putuskan makan di tempat terdekat di area Namba
- Momo's Cafe: Sebetulnya ada banyak pilihan resto halal di sekitar Namba. Pilihan jatuh ke Momo's Cafe karena lokasi yang sangat dekat dengan posisi kami (yang sudah lapar 😅) di sekitar Dotonburi. Menyediakan masakan Arab/ India dan beberapa menu Indonesia seperti nasi goreng, ikan goreng , lele goreng plus sambal. Porsi nasi briyani lumayan banyak jadi saya kongsi dengan anak. Menu yang paling rekomended adalah Chicken / Muton Roll alias kebab. Asli enak banget, sampai2 kami bungkus untuk dimakan malam hari sesampainya di Hotel di Kyoto, sehingga tidak perlu lagi mencari2 resto di malam hari (udara juga dingin cuy). Resto ini sangat islami, terbukti ruang makan dilengkapi dengan tv yang menayangkan muratal Al quran, namun sayang nya tidak menyediakan tempat shalat untuk pengunjung. Pelayan sepertinya keturunan India/ Bangladesh dan salah satunya ada yang bisa menggunakan bahasa Melayu.
- Kyoto :
Sebetulnya lumayan banyak pilihan makan halal di Kyoto, namun karena kami berencana berkunjung ke beberapa lokasi dan juga karena ada beberapa rekomendasi tempat makan yang sudah tutup karena pandemi , akhirnya kami hanya mencoba beberapa tempat makan saja
- Ayam Ya : Sebelum berangkat ke Jepun , nama tempat makan ini sudah direncanakan untuk dikunjungi. Sayangnya berdasarkan info dari Mbah Google , mereka sudah tutup. Tapi sepulang dari Jepun sempat dibuat kesal juga sih dengan tempat makan ini, karena di minggu kedua Desember diinfokan sudah dibuka kembali 🙄.
- Kebab Mezopotamia : Kami mengunakan taksi ke sana karena akses yang membutuhkan waktu yang lumayan karena harus banyak jalan, sedangkan hal ini tidak memungkinkan buat Mama (khawatir beliau capek). Meski hanya berbentuk kedai kecil karena street food , tersedia beberapa kursi yang bisa digunakan pembeli untuk makan di tempat. Kedai ini juga menyediakan Es krim khas Turki.
- Hageten : Terletak di area kuliner Porta Dining di basement Kyoto Station. Buat yang buta huruf kanji atau tulisan Jepang seperti kami, scanning papan nama restoran di area ini, gunakan menu kamera yang tersedia di google translate 😅, di area Kyoto tidak semua lokasi menuliskan papan nama restoran menggunakan huruf latin. Restoran ini menyediakan makanan aneka tempura , tertulis tempelan rekomendasi muslim friendly di bagian dinding dekat pintu masuk resto. Harga makanan setara Mal lainnya sekitar 1100- 1500an yen. Seperti biasa kami memesan paket agat lebih hemat. Di sini kami menghabiskan 3000an yen untuk makan bertiga.
- Hiroshima :
- Okonomiyaki : merupakan makanan khas daerah Hiroshima. Kedai "Origami" merupakan kedai Okonomiyaki yang direkomendasikan bagi muslim. Sayangnya karena perjalanan cukup lama, sesampai di sana kedai ternyata sudah tutup, padahal masih 25 menit menuju jadwal tutup tempat makan.
- Kanak : Karena sudah melewati jadwal makan alias sudah lapar, akhirnya kami memilih tempat makan terdekat, yaitu resto masakan India yang dekat dengan monumen peace memorial bom Hiroshima. Di sana kami menemukan sup telur yang rasanya unik tapi enak banget, rekomended deh.
Komentar