Langsung ke konten utama

Nihon Trip - 7 : Shinkansen

Shinkansen adalah penyebutan kereta cepat atau bullet train di Jepang. Kereta ini memiliki kecepatan 120 - 320 km per jam. Kebayang dong kalau ada kereta seperti ini di Jawa, dari Jakarta ke Surabaya ga sampai 2 jam itu. 


Ke Jepang itu ya ga afdol kalau ga ke Fujiyama dan naik Shinkansen. Kami putuskan memesan tiket JR Pass 7 Days agar bisa menikmati shinkansen ke beberapa kota tujuan wisata lainnya. Kali ini kami memilih menikmati beberapa kota di wilayah selatan pulau Honsu (ke arah Selatan dari  Tokyo).

Niat awalnya hanya mengunjungi Nagoya, Osaka,  Kyoto dan kembali ke Tokyo. Tapi setelah dipikir-pikir (dan dihitung-hitung pastinya 🤣), supaya ga rugi saat di Kyoto saya berpikir kayaknya sempat nih ke Hiroshima dulu, biar aja deh sampai di Tokyonya malam hari.

Gimana sih hitungannya? Hitungan kasar aja sih, saat di Kyoto iseng melihat harga tiket shinkansen Hiroshima - Tokyo. Wah hampir 19ribu Yen alias 2 juta per orang, dan jarak Hiroshima - Tokyo itu 800an km gaes. Nah harga tiket JR Pass 7 days itu bertiga sekitar 10 juta. Kalau kita melakukan perjalanan hanya ke satu tempat ya rugi dong 😆. Jadi kalau perjalanan dibuat ke Nagoya - Osaka - Kyoto plus Hiroshima pastinya sudah lebih yaa dari 2 juta. Ditambah lagi kartu JR Pass bisa digunakan untuk jalur kereta dan bus yang bertandakan JR.

JR itu singkatan dari Japan Railway, semacam KAI lah kalau di Indonesia, jadi ya milik pemerintah. 

Untuk memasuki area di dalam stasiun yang menyediakan akses dengan tiket JR Pass, perlu diperhatikan yaa, tiket digunakan dengan cara memasukkan ke lubang tiket di baguan depan mesin tap tiket dan akan muncul di  belakang bagian atas mesin (bukan di tap seperti kartu kereta lain). Segera ambil tiketnya karena jika tidak, tiket agar segera dimakan mesin 😁.

Shinkansen ternyata ada beberapa jenis. Ada yang luxury, ada juga yang ekonomi. Untuk ekonomi ada gerbong khusus untuk penumpang yang tidak memilih seat atau tempat duduk. Pemilihan seat bisa dilakukan melalui mesin reservasi khusus shinkansen. Agar lebih nyaman, kami selalu  memilih seat walau rada ribet karena harus memasukan  no passpor dan scan tiket JR Pass nya. 


Saat pemilihan seat , di layar akan muncul keterangan gerbong mana yang terdekat dengan toilet. Biasanya di dekat toilet tersedia juga tempat untuk membuang sampah. Selalu perhatikan ya tanda yang tertera di tempat sampah, karena di sana dibedakan sesuai jenis sampah, misal, untuk membuang botol minum atau kaleng minum ada tempat tersendiri.

Ukuran toilet berbeda tergantung jenis kereta. Ada yang sempit, ada juga yang cukup lapang. Toilet bisa digunakan  wanita dan pria (tidak dibedakan).


Untuk pemilihan seat, untuk kereta yan berbeda jurusan  kami mencoba memilih posisi yang berbeda. Jika memilih posisi paling depan, meja lipat tersedia di dinding depan kursi. Sedangkan di posisi lain, tersedia di bagian belakang kursi.

Untuk colokan listrik tersedia di tempat yang berbeda untuk jenis kereta. Ada yg tersimpan di dinding di bawah jendela, ada yang tersedia di bawah pegangan kursi. Sedangkan untuk posisi paling depan ada di dekat meja lipat, alias di dinding depan kursi.

Di dalam kereta tersedia penjualan makanan seperti yang biasa kita lihat jika kita naik kereta jarak jauh pada umumnya. Karena tidak yakin akan kehalalannya, kami memilih membawa makanan dan minuman sendiri.

Di sana ada kebiasaan unik saat weekend yang dilakukan orang Jepang. Rupanya ada juga yang menggunakan shinkansen hanya untuk sekedar menikmati makanan yang mereka bawa atau mereka beli, terus balik lagi (terniat yak 😅). Semacam wisata Shinkansen on the weekend gitu ya 😃.

Di dalam kereta benar-benar terasa nyaman, bahkan untuk berjalan saat kereta melaju. Beberapa kali kami tidak terlihat pemandangan dari balik jendela. Ya, karena beberapa jalur yang dilalui adalah jalur terowongan yang dibuat menembus pegunungan.

Untuk rute shinkansen yang cukup jauh ada beberapa pilihan kereta , ada yang berhenti di setiap stasiun, ada juga yang ekspress hanya berhenti di stasiun tertentu.

Lokasi stasiun biasanya khusus, dan mudah dikenal dengan penamaan yang diawali dengan kata Shin. Misal untuk wilayah Osaka, ada stasiun Osaka yang menyediakan rute kereta dalam kota atau subway, tapi juga ada stasiun Shin-Osaka. Jadi perhatikan baik-baik ya gaes kalau memesan akomodasi. Asal paham insyaa Allah ga bikin jadi ribet. 

Sebagai contoh, jika kita menggunakan shinkansen dan  ingin  menginap di pusat kota Osaka stasiun yang terbesarnya adalah Osaka Station, artinya setelah turun dari shinkansen, kita harus melanjutkan perjalanan dari Shin-Osaka Station ke Osaka Station. Ga usah bingung, ada kok area khusus untuk naik kereta lokal. Jadi stasiun untuk shinkansen itu juga menyediakan area untuk menggunakan kereta lokal ataupun bis. Semua sudah terintegrasi.

So jangan sampai terlewat untuk menikmati transpotasi canggih ini ya gaes saat berkunjung ke Negeri nya Doraemon ini. Ga bakalan rugi, karena di negara kita ga ada 😆

Komentar

Postingan populer dari blog ini

All About Japan - Part #2

Di Jepang itu  : - tidak kaya sumber daya alam - untuk memenuhi kebutuhan sumberdaya Jepang harus mengimpor. Untuk itu Jepang memerlukan mata uang asing, dengan cara mengekspor barang hasil industri - industri dan teknologi yang dihasilkan harus berkualitas terbaik, sesuai prinsip Monozukuri, Kaizen dan budaya  teamwork dan saling menghargai - pada dasarnya menerapkan sistem kerja seumur hidup alias sampai dengan pensiun. Karena bekerja dalam waktu lama, maka perusahaan aktif melaksanakan pengembangan sumber daya manusia (Hitozukuri) - karena sistem kerja seumur hidup ,  penerapan senioritas dan budaya senior yang harus membimbing junior, maka tidak ada kekhawatiran posisi senior diambil alih junior - posisi serikat pekerja sama dengan perusahaan, meski menuntut kenaikan gaji tetapi sangat mengerti kondisi perusahaan, sehingga tidak menuntut hal yang tidak masuk akal dan tidak bermusuhan dengan manajemen -  serikat pekerja bertugas memberikan  usulan perb...

Seberapa Yakin Allah SWT Menyukai Ibadah kita

Dialog Nabi Musa as dan Allah SWT diceritakan dalam kitab   Mukasyafatul Qulub   milik Imam Al-Ghazali. Nabi Musa  As:    Wahai Allah, aku sudah melaksanakan ibadah yang Engkau perintahkan, manakah antara ibadahku yang Engkau senangi, apakah sholatku, dzikirku, puasaku ? Allah Swt :  Shalatmu itu untukmu sendiri, karena dengan mengerjakan shalat, engkau terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. Dzikirmu itu hanya untukmu sendiri, membuat hatimu menjadi tenang. Puasamu itu untukmu sendiri, melatih dirimu untuk memerangi hawa nafsumu sendiri. Nabi Musa  As: Lalu apa ibadahku yang membuat hatiMu senang Ya Allah ? Allah Swt : -- SEDEKAH, INFAQ, ZAKAT serta PERBUATAN BAIKmu. Itulah yang membuat AKU senang, karena tatkala engkau membahagiakan orang yang sedang susah, AKU hadir disampingnya.

Ten Q (Questions) - Quarterly Self Talk

Mengevaluasi pencapaian target triwulanan secara kuantitatif mungkin menjadi hal yang biasa, tapi merenungi sejenak untuk merefleksi apa yang sudah kita capai bisa memberikan rasa yang luar biasa. Saya menyebutnya Ten-Q atau 10 Questions atau bisa dijuga diplesetkan menjadi Thank You. Sepuluh pertanyaan powerful yang bermanfaat untuk memaksimalkan potensi diri.  Pertanyaan Ten-Q ditujukan sebagai bagian dari rasa "terima kasih" untuk diri kita yang telah berupaya sejauh ini :  1 Apa yang dirasakan sejauh ini ? 2 Apa yang sudah tercapai sejauh ini ? 3 Apa yang perlu disyukuri ? 4 Apa yang masih harus diperbaiki ? 5 Apa yang masih bisa ditingkatkan / ditambah? 6 Aktivitas apa yang direncanakan berikutnya ? 7 Siapa yang ingin dilibatkan dalam aktivitas tsb ?  8 Kapan target penyelesaian aktivitas tsb?  9 Bagaimana aktivitas tersebut bisa membantu pencapaian tujuan jangka panjang ? 10 Doa apa yang spefisik ingin dipanjatkan agar aktivitas berikutnya bisa membantu pencapa...